Griya Senja - Bertubuh mungil memang seringkali mengalami kerepotan saat memilih busana maupun memilih sepatu atau sandal. Seringkali model baju atau sepatu yang kita inginkan tak sesuai dengan ukuran kita. Tak perlu merasa sedih ya Sobat GriS, kita bisa mensiasatinya dengan memesan baju atau sepatu yang sesuai dengan ukuran kita. Jangan coba-coba untuk nekat mengenakan ukuran yang lebih besar karena justru akan membuat kita tenggelam dengan baju atau sepatu tersebut. Seperti yang dilansir dari spirit.web.id ada beberapa tips dalam berbusana bagi kita yang memiliki tubuh mungil, diantaranya:

* Perhatikan Kerah Baju

Saat memilih busana, perhatikan bentuk kerah baju tersebut. Pilihlah kerah yang berbentuk V-neck atau scoop neck karena dapat membantu leher Sobat GriS terlihat lebih jenjang.

* Gunakan Belt Berukuran Kecil

Sesuaikan ukuran belt yang akan dikenakan. Pilihlah belt yang kecil karena tubuh kita berbentuk mungil. Jangan mengenakan belt berukura besar. Alih-alih ingin mengikuti trend, postur tubuh Sobat GriS malah akan semakin terlihat pendek.

* Perhatikan Motif Baju

Hindari memilih baju dengan motif horizontal karena akan semakin membuat Sobat GriS terlihat pendek. Pilihlah motif baju vertikal karena dapat membantu Sobat GriS terlihat lebih ramping dan tinggi. 

* Pilihlah Sepatu Berujung Lancip

Dengan mengenakan sepatu berujung lancip, kaki Sobat GriS akan terlihat jenjang dan panjang. Hindari sepatu yang berunjung bulat atau rata karena akan semakin terlihat pendek. Padu padankan dengan rok atau celana kesukaan. Tapi ingat, jangan mengenakan rok yang terlalu lebar dan panjang karena kita akan tenggelam olehnya. Pilihlah rok selutut atau di atas lutut untuk membantu Sobar GriS terlihat lebih jenjang.

Semoga Bermanfaat :)

Image by gaulgelaa.com

Griya Senja - Hari ini sekolah libur, jadi paling tidak aku bisa sedikit berleha-leha di rumah tanpa harus menghadapi makhluk-makhluk menyebalkan di sekolah. Peristiwa di kantin kemarin memang sangat menyita perhatianku. Bukan lantaran aku duduk satu meja dengan Ian, namun reaksi seluruh sekolah yang membuatku harus ekstra hati-hati mulai sekarang. Karena sepertinya mereka mulai membenciku. Suara ketukan di pintu membuatku beranjak dari tempat tidur.

" Vay, sibuk gak?" Dipa langsung bersuara saat aku membuka pintu. Aku menatapnya heran karena baru kali ini dia terlihat agak terbuka dan berbicara seperti ini padaku. Hanya saja ekspresinya tetap sama. Flat. Aku membuka lebar pintu kamarku untuk mempersilahkan dirinya masuk. Dengan canggung dia melangkah masuk. Dipa duduk di bangku yang tak jauh dari jendela sambil memandang sekeliling. Aku sengaja menunggunya membuka suara terlebih dahulu. Namun sampai beberapa menit, hanya ada kesunyian di sana.

" Jadi?" Aku mencoba membuka suara untuk menyadarkannya jika dari tadi aku menunggu.

" Emmnmn....Vay, kamu malu gak sich punya adik aku?" Pertanyaan yang tanpa tendeng aling-aling tersebut sedikit mengejutkanku. Namun aku berhasil menguasainya.

" Kenapa memangnya?" Apakah kamu malu jika kenyataannya aku kakak kamu?" Aku balik bertanya sambil menatapnya penuh selidik.

" Jawab dulu Vay". Pintanya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

" Aku tak pernah malu dengan keadaan kita Pa, tak pernah. Walau kita terlahir dari keluarga yang tak punya, tapi aku tak pernah malu mengakui jika kalian semua adalah keluargaku. Kamu, Ibu, dan Riyan adalah keluarga yang aku punya saat ini. Setelah Ayah meninggal, kalian adalah tanggung jawabku. Aku membantu Ibu mewakili Ayah untuk menjaga kamu dan Riyan. Itulah kenapa aku selalu sedih jika kalian bandel dan semaunya sendiri." Aku terdiam sambil melihat ekpresinya. Namun Dipa tetap terdiam sambil memainkan jemarinya. 

" Kalau ada yang menggangumu, beri tahu aku ya Vay". Dipa menatapku lekat. Aku terharu mendengar ucapannya barusan. 

" Ok, thanks". Aku tersenyum padanya. 

" Jangan tersenyum seperti itu pada setiap lelaki". Ujarnya ketus sambil beranjak keluar kamar. 

***

Aku melihat sedikit perubahan pada diri Dipa sejak percakapan kemarin. Jujur, aku senang melihatnya meskipun dia tetap terlihat badung dan semaunya sendiri. Paling tidak, dia mencoba membuatku tak mendapat panggilan lagi dari sekolahnya. Perubahan itu semakin jelas saat tak sengaja aku bertemu pak Andrea saat sedang mengantri di sebuah Bank. Sambil menunggu antrian, kami terlibat perbincangan mengenai Dipa.

" Kakaknya Dipa ya?" Sapa Pak Andrea sambil mengambil tempat duduk di sebelahku. 

" Selamat Siang Pak". Aku berusaha bersikap ramah padanya walau agak sedikit canggung mengingat dirinya adalah guru Dipa.

" Dipa sudah mulai ada perubahan di sekolah". Pak Andrea membuka percakapan. Aku hanya tersenyum menganggapi.

" Dia tidak lagi terlibat perkelahian. Sepertinya dirinya sudah tak ikut nongkrong-nongkrong saat pulang sekolah." Tambahnya.

" Iya Pak, Dipa pulang tepat waktu sekarang. Sesekali jika pulang terlambat, dia memberi kabar".

" Syukurlah jika begitu. Sayang sekali jika anak seperti Dipa masuk dalam pergaulan yang salah. Dia termasuk siswa favorit di sekolah lho, fansnya banyak sekali, khususnya para siswi". Kami tertawa bersama menanggapi cerita tersebut. Percakapan berakhir saat aku mendapati nomor antrianku pendapat panggilan. 

" Saya duluan Pak, terima kasih untuk obrolannya". Ujarku sambil beranjak dari tempat duduk.

" Sam-sama, panggil saja saya Andre." Jawabnya sambil tersenyum padaku. Olala...

Image by kawankumagz.com

Griya Senja - Sobat GriS tiba-tiba membutuhkan camilan padahal sebelumnya tak melakukan persiapan apa-apa? Saat menengok dapur, yang ada hanya beberapa mie instan dan telur? Tak perlu panik dan bingung. Dengan menggunakan mie instant dan telur, Sobat GriS pun dapat menyulapnya menjadi camilan sederhana yang enak. Berikut cara membuatnya.

Bahan:

- 2 bungkus  mie Instant

- Air untuk merebus

- Minyak goreng 

- 2 butir telur

Cara Membuat:

- Remuk mie sampai menjadi kecil-kecil, kemudian rebus mie instant dengan air seperti biasa, namun tanpa menggunakan bumbu. Setelah matang, angkat lalu tiriskan.

- Campur bumbu mie instant ke dalam mangkon, lalu masukan telur. Kocok lepas.

- Masukan mie, aduk hingga rata.

- Panaskan minyak goreng, lalu ambil adonan mie dengan sendok kemudian masukan adonan dalam wajan sambil ditata menjadi pipih, goreng sampai kuning kecoklatan.

- Sajikan selagi hangat bersama saus atau cabe rawit.

Selamat Mencoba :)

Image by photos1.blogger.com