Griya Senja - Siapa bilang sendirian itu menjemukan dan tak bisa seseru saat tengah bersama teman-teman. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan saat sendiri. Seperti yang dikutip dari vemale.com, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, diantaranya:

* Nonton Youtube

Nonton Youtube merupakan pilihan yang mudah saat kita tak tahu harus melakukan apa saat sendiri. Ada banyak video-video lucu dan menginspirasi yang bisa menemani hari-hari kita.

* Memulai Apa yang Tertunda

Mungkin saat kita sering berkumpul bersama teman-teman, banyak hal tertunda karena. Nah, mumpung tengah sendiri, kita bisa segera mengerjakan hal-hal yang tertunda tersebut. Jangan sampai kita membiarkannya dan terlupakan begitu saja.

* Pergi Ke Suatu  Tempat

Jangan hanya bergelung di dalam kamar. Kita bisa keluar rumah untuk sekedar jalan-jalan menikmati kesendirian dan melakukan hal-hal positif. Dengan sendirian kita bisa leluasa melakukan apa saja tanpa harus diributi saat tengah bersama teman-teman.

* Membeli Maknan yang Enak

Sesekali mencoba memanjakan diri dengan membeli makanan enak atau pun es krim. Nikmati sepuasnya dan rasakan kenyamanan yang jarang kita dapatkan. Lupakan sejenak tentang diet. Isi sehari penuh dengan berwisata kuliner dan menikmati kesendirian Sobat GriS.

* Olah Raga

Mungkin di hari-hari biasa kita beralasan tak punya waktu untuk berolah raga. Saat sendiri seperti ini, cobalah untuk menyetel musik dan melakukan gerakan-gerakan ringan. Simple dan sehat bukan?

* Nonton Film/ Membaca Buku

Saat kita benar-benar malas untuk melakukan sesuatu, cobalah menyewa film dan habiskan waktu untuk menonton film dan duduk manis di rumah. Atau dengan menghabiskan waktu dengan membaca buku. Pilihlah buku yang berkualitas, sehingga tak akan menyesal saat membaca atau hanya ditinggal sebelum halaman benar-benar berakhir. Jangan lupa menyiapkan camilan dan minuman ringan agar kita benar-benar dapat menikmatinya.

Nah Sobat GriS, gak ada kata membosankan bukan? Selamat Mencoba :)

Image by static.setipe.com

Griya Senja - Penampilan adalah hal utama yang terlihat saat kita berhadapan dengan banyak orang. Walau ada sebagian orang yang beranggapan jika penampilan bukanlah hal utama, melainkan prestasi kerja. Namun orang seringkali cenderung menilai seseorang pertama dari penampilan. Agar image buruk tak melekat pada kita disaat pandangan pertama, simak uraian berikut yang dilansir dari vemale.com

* Hindari Pakaian Kotor dan Kusut

Saat berangkat bekerja, usahakan berpenampilan yang enak dipandang mata. Jangan asal mengenakan pakaian kotor dan kusut. Selain tidak baik bagi kesehatan, orang akan berfikir beberapa kali untuk mendekati kita.

* Jangan Mengenakan Pakaian Terbuka

Ingatlah jika kita hendak pergi ke kantor, bukan untuk jalan-jalan ke mall atau clubbing. Pakaian terbuka sangatlah tidak sopan karena akan memperlihatkan ketidak profesionalnya kita. Pilihlah pakaian yang sopan, sehingga orang tidak menaruh prasangka yang salah. Apalagi bagi kita yang harus selalu bertatap muka dengan banyak klien.

* Hindari Pakaian yang Terlalu Santai

Berpakaian yang santai agar terasa nyaman memang tak ada salahnya. Tapi jangan selalu mengenakan pakaian santai saat bekerja. Apl

* Kaos Bergambar/ Tulisan yang Menyinggung

Bukan pilihan yang tepat jika memilih kaos bergambar/tulisan yang menyinggung untuk ke kantor. Kaos sebenarnya pakaian untuk santai. Jadi jika kita tidak ingin terlihat buruk di depan klien atau atasan, hindarilah menggunakan kaos saat bekerja

* Gaun

Sadarilah jika kita hendak bekerja bukan ke pesta. Hindarilah gaun-gaun yang membuat kita seperti hendak berpesta. Jika lebih suka pakai terusan, pilihlah long dress yang perpotongan simple. Saat ini busana berupa long dress khusus wanita karir banyak dijual di pasaran. Sobat GriS bisa dengan mudah memilihnya. Semoga Bermanfaat :)

Image by www.merdeka.com

Griya Senja - Hari tengah begitu panasnya saat aku tengah duduk santai di teras rumah. Sambil sesekali merapikan anak-anak rambut yang tertiup angin, aku tak melepaskan pandangan dari buku yang aku pegang. Sampai akhirnya langkah kaki beradu dengan kerikil kecil yang bertebaran di halaman membuatku terpaksa  mengalihkan pandangan.

" Hai, sibuk?" Senyuman yang khas menyambutku saat mata kami beradu. Aku perlahan bangkit sambil menatapnya heran.

" Dari mana kamu tahu rumahku?" Aku balik bertanya. Makhluk menjengkelkan itu hanya tersenyum menatapku tanpa bermaksud menjawab pertanyaanku.

" Siapa Vay?" Suara Ibu dari dalam membuatku reflek menoleh.

" Teman Buk". Ian tertawa demi mendengar jawabanku.

" Syukurlah kalau ternyata aku dianggap sebagai teman. Itu berarti aku boleh masuk ke dalam kan?" Sambil menghela nafas pelan ku buka pintu pagar dan mempersilahkan masuk. Tapi Ian memilih duduk di teras.

" Sejuk juga di sini, pantas saja kamu betah berlama-lama di teras." Aku mengrenyitkan dahi heran. Dari mana dia tahu aku sering duduk di teras? Apakah selama ini dia mengawasiku?

" Tak perlu heran Vay, aku tahu." Ujarnya sambil tersenyum tipis.

"Ko' tamunya tidak dipersilahkan masuk?" Ibu tiba-tiba saja sudah berada di sampingku sambil membawa nampan berisi dua gelas air minum.

" Di sini lebih enak Bu, sambil cuci mata."

" Maaf Ibu belum bisa bekerja lagi Den, belum sehat betul." Aku reflek menoleh ke arah Ibu meminta kejelasan.

" Temanmu ini, Den Anton yang sering Ibu ceritakan padamu. Bilangnya dia satu sekolah denganmu. Den Anton ini anak bungsu Bu Ayu." Cerita Ibu seperti kaset yang diputar berulang di telingaku. Aku benar-benar tidak menyangka jika Ian yang selama ini aku kenal adalah Den Anton, putra Bu Ayu. Pantas saja seolah dirinya sudah begitu kenal denganku. Ternyata dia sudah tahu jika aku adalah anak salah seorang pembantu di rumahnya.

" Vay, ko' melamun?" Ian membuyarkan lamunanku. Setelah basa-basi sebentar, Ibu pamit ke

belakang.

" Aku jadi bingung sekarang, haruskah aku juga memanggilmu Den Anton atau Ian ya?" Aku mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba hening.

" Tak usah begitu Vay, aku tetap Ian seperti yang kamu kenal selama ini, dan tak ada status yang membedakan diantara kita."

"Tapi...,".

" Vay, sudahlah, kita bahas yang lain saja." Ian memotong ucapanku. Aku hanya diam, rasanya jadi beda saat kita mengetahui hal yang sebenarnya. Apalagi sesuatu yang tak pernah kita duga selama ini. 

" Oh ya Vay, besok bukannya ada rapat sepulang sekolah ya?"

" Iya."

" Ikutkan? soalnya harus ada 2 perwakilan dari masing-masing kelas."

" Iya."

" Vay, aku suka kamu."

" Iya, eh, apa kamu bilang??" Ian tertawa melihat reaksiku. 

" Dari tadi jawabnya iya terus, baru ganti topik baru sadar." 

" Sudahlah, sepertinya kamu tidak suka dengan kedatanganku. Aku pulang dulu ya, sampai bertemu besok di sekolah." Ian bangkit dan aku hanya mengekor di belakang. Sesampainya di luar pintu pagar, dia berhenti dan menoleh

" Apa yang barusan aku bicarakan tadi bukan bercanda Vay". Ujarnya sambil tersenyum dan melangkah pergi.

 To Be Continue

Image by kawankumagz.com

Griya Senja - Seringkali dalam kehidupan kita mempunyai teman-teman dekat yang sudah dulu ada sebelum pasangan kita. Mereka adalah teman kita baik dalam suka maupun duka. Lantas, bagaimana kah sikap kita saat hubungan kita dengan teman justru mengancam keharmonisan dengan pasangan? 

Semua orang tahu, jika teman atau sahabat tak melulu sesama jenis, ada yang mendapatkan seorang teman/ sahabat dengan lawan jenis sehingga banyak yang mengira jika kita dan sahabat adalah sepasang kekasih. Jika masih singel sich sah-sah saja, tapi yang perlu digaris bawahi adalah saat kita atau sahabat sudah memiliki pendamping hidup, dan ternyata mereka terganggu dengan hubungan kita dengan sahabat, salahkah mereka? Tentunya tidak. Dan kita tak perlu marah dengan sikap pasangan saat memprotes kedekatan kita dengan sahabat. Ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi agar kita tak salah bersikap dan mengorbankan sebuah hubungan yang tak seharusnya dikorbankan.

* Menyadari Jika Situasi dan Kondisi Sudah Berubah

Bagi kita yang sudah memutuskan untuk memiliki pendamping dalam hidup, entah masih dalam status pacaran atau bahkan sudah menikah, berarti harus menyadari jika situasi dan kondisi kita akan berubah. Dimana saat masih singel kita sering ngongko bareng bersama mereka, dan selalu menghabiskan waktu bersama, tentunya setelah mempunyai pasangan kita tidak bisa dengan seenaknya seperti itu. Bukan karena dikekang, tapi melainkan ada hal baru dimana kita harus menjaga komitmen yang telah kalian buat bersama. Aplagi bagi Sobat GriS yang sudah memutuskan untuk menikah, tentunya tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga atau ibu rumah tangga menanti. Ada aturan-aturan baru yang harus dijalankan dan tentunya berbeda dengan saat kita masih lajang.

* Romantis Itu Hanya Milik Pasangan

Nah, tentunya ini bagi Sobat GriS yang memiliki sahabat lawan jenis. Perlunya menjaga sikap agar dapat membedakan mana sahabat? dan mana pasangan? agar tidak terjadi kesalah pahaman di kemudian hari. Wajar jika pasangan cemburu melihat kedekatan kita dengan lawan jenis mesti itu sahabatnya sendiri. Karena sejatinya, persahabatan dua orang manusia berbeda jenis yang sudah dewasa, jarang sekali murni persahabatan. Entah dengan alasan apapun, kita harus dapat membedakan dalam bersikap. 

* Batasi Dalam Penggunakan MedSos, Handphone, dll, Jika Tidak Perlu
Seringkali hal-hal tersebut menjadi pemicu timbulnya pertengkaran kita dengan pasangan. Apalagi jika ada BBM, SMS atau apapun yang menjurus pada perasaan. Hindari hal-hal yang tak perlu yang dapat memicu kesalahpahaman diantara kalian berdua.

Nah, Sobat GriS, dengan kita lebih hati-hati dalam bersikap, kita bisa tetap memiliki keduanya, tapi dengan persentase yang berbeda. Semoga Bermanfaat :)

Image by www.molto.co.id

Griya Senja - Setiap orang tentunya mempunyai cita-cita akan dibawa ke mana perjalanan kehidupan selanjutnya. Namun tak jarang dari sekian banyak mereka hanya mampu bercita-cita saja tanpa dapat merealisasikannya. Bagi Sobat GriS yang sudah bekerja, tentunya disetiap bulan akan menanti untuk menerima gaji. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana selama ini kita mengelola keuangan kita selama ini. Memang tak ada larangan bagi kita untuk membelanjakan gaji kita karena itu merupakan hak kita. Namun alangkah baiknya jika kita tidak lantas gelap mata dalam menyikapinya sehingga tidak menyesal dikemudian hari. Berikut kami paparkan beberapa langkah agar kita bisa mengatur keuangan kita dengan baik.

* Buat Daftar Belanja Bulanan

Walau terlihat sepele, daftar belanja tersebut dapat mempengaruhi sistem keuangan kita. Dengan begitu kita bisa memilah-milah mana yang memang harus kita beli, dan mana yang mungkin bisa kita tunda lain waktu. Sesuaikan pengeluaran kita terhadap pemasukan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang.

* Sisihkan Sebagian dari Gaji Sebagai Tabungan

Nah, ini yang paling penting dan harus menjadi alternatif utama saat menerima gaji. Jangan sampai jatah untuk menabung kita gunakan untuk keperluan lain dan beralasan untuk menggantinya lain waktu. Apalagi jika kita menggunakannya untuk hal-hal yang tidak begitu penting. Ingatlah jika masa depan masih panjang, dan kita tak pernah mengerti apa yang akan terjadi besok.

* Jangan Terbiasa Membawa Banyak Uang dalam Dompet

Saat kita tengah menerima gaji, belajarlah untuk langsung membaginya dengan keperluan kita termasuk untuk tabungan. Jangan biasakan membawanya dalam jumlah banyak dalam dompet, karena hal tersebut dapat membuat kita tergoda untuk membelanjakannya.

* Kebutuhan Mendesak

Jika memang kita memiliki tanggungan bulanan, usahakan untuk meminimalisir pengeluaran. Dengan begitu kita tidak lantas memangkas uang tabungan. Ingatlah jika tabungan tersebut adalah pegangan kita dikemudian hari.

Nah, Sobat GriS, dengan belajar membagi gaji kita sebelum belanja, kita akan dapat dengan mudah mengatur keuangan kita. Semoga Bermanfaat :)

Image by nehand.hol.es